Senin, 26 Agustus 2013

Harapan yang Pasti bagi Orang Mati

Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 5




 
SEORANG wanita berusia 25 tahun menulis, ”Pada tahun 1981 ibu angkat saya meninggal karena kanker. Saya dan adik angkat saya sangat terpukul oleh kematiannya. Saya berusia 17 tahun, dan adik laki-laki saya 11 tahun. Saya sangat kehilangan dia. Karena diajarkan bahwa ia ada di surga, yah, saya ingin bunuh diri agar dapat berada bersamanya. Ia sahabat karib saya.”

Tampaknya sangat tidak adil bahwa kematian mempunyai kuasa untuk mengambil seseorang yang Anda kasihi. Dan bila itu terjadi, gagasan bahwa tidak akan pernah bisa berbicara lagi kepada orang yang dikasihi, tertawa bersamanya, atau memeluknya bisa sangat sulit ditanggung. Kepedihan itu tidak hilang dengan diberi tahu bahwa orang yang Anda kasihi berada di surga.

Akan tetapi, Alkitab menawarkan harapan yang sangat berbeda. Seperti yang telah kita perhatikan sebelumnya, Alkitab memperlihatkan bahwa tidak lama lagi Anda dapat dipersatukan kembali dengan orang yang Anda kasihi yang telah meninggal, bukan di surga yang tidak diketahui, melainkan di sini juga di atas bumi di bawah keadaan yang damai dan adil-benar. Dan pada saat itu manusia akan mempunyai prospek menikmati kesehatan yang sempurna, dan mereka tidak akan pernah mati lagi. ’Tetapi pasti itu hanya khayalan!’ ada yang mungkin mengatakan demikian.

Bagaimana Orang Lain Dapat Membantu?

Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 4





 

”Bagaimana Orang Lain Dapat Membantu?, kita mengucapkannya dengan tulus. Kita akan melakukan apa saja untuk membantu. Namun, apakah orang yang berkabung mendatangi kita dan berkata, ”Terpikir oleh saya akan sesuatu yang Anda dapat lakukan untuk saya”? Biasanya tidak. Jelaslah, kita perlu mengambil beberapa inisiatif jika kita benar-benar ingin membantu dan menghibur orang yang berduka cita.

Sebuah amsal Alkitab berkata, ”Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.” (Amsal 15:23; 25:11) Dibutuhkan hikmat untuk mengetahui apa yang harus dikatakan dan apa yang jangan dikatakan, apa yang harus dilakukan dan apa yang jangan dilakukan. Berikut ini adalah beberapa saran berdasarkan Alkitab yang didapati berguna oleh beberapa orang yang berkabung.

Apa yang Harus Dilakukan . . .

Dengarkan: ’Cepatlah mendengar’, kata Yakobus 1:19. Salah satu hal paling berguna yang dapat Anda lakukan adalah ikut merasakan kesedihan dari orang yang berkabung dengan mendengarkan. Beberapa orang yang berkabung mungkin perlu berbicara mengenai orang yang mereka kasihi yang telah meninggal, mengenai kecelakaan atau penyakit yang menyebabkan kematiannya, atau mengenai perasaan-perasaan mereka setelah kematian tersebut. Maka tanyakanlah, ”Apakah Anda ingin membicarakannya?” Biarkan mereka yang memutuskan. Ketika mengenang saat ketika ayahnya meninggal, seorang pria muda berkata, ”Saya merasa sangat dibantu sewaktu orang-orang menanyakan apa yang telah terjadi dan kemudian benar-benar mendengarkan.” Maka dengarkanlah dengan sabar dan penuh simpati tanpa perlu merasa bahwa Anda harus menyediakan jawaban atau jalan keluarnya. Biarkan mereka mengutarakan apa pun yang ingin mereka katakan.

Bagaimana Saya Dapat Mengatasi Duka Cita Saya?

Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 3




 
”Bagaimana Saya Dapat Mengatasi Duka Cita Saya?. Namun belakangan ia menyadari bahwa ia keliru. Maka, sewaktu sahabat Mike kehilangan kakeknya, Mike tahu apa yang harus diperbuat. Ia berkata, ”Beberapa tahun yang lalu, saya pasti akan menepuk bahunya dan berkata, ’Bersikaplah sebagai laki-laki.’ Namun kini saya menggenggam tangannya dan berkata, ’Rasakan apa saja yang kau harus rasakan. Itu akan membantumu mengatasinya. Jika kau mau ditinggalkan sendirian, saya akan pergi. Jika kau mau ditemani, saya akan tinggal. Tapi jangan takut merasakannya.’”

MaryAnne juga merasa sangat sulit untuk menekan perasaannya sewaktu suaminya meninggal. ”Saya berjuang untuk menjadi contoh yang baik bagi orang-orang lain,” kenangnya, ”sehingga saya tidak memperbolehkan diri saya mengalami perasaan yang normal. Namun pada akhirnya saya belajar bahwa berupaya menjadi tiang yang kuat bagi orang-orang lain tidak membantu saya. Saya mulai menganalisis keadaan saya dan berkata, ’Menangislah jika kau harus menangis. Jangan berupaya untuk terlalu tegar. Keluarkan semua perasaanmu.’”

Jadi, Mike maupun MaryAnne menganjurkan: Biarkanlah diri Anda berduka cita! Dan mereka benar. Mengapa? Karena berduka cita merupakan pengungkapan emosi yang dibutuhkan. Mengungkapkan perasaan Anda dapat meringankan tekanan yang membebani Anda. Pernyataan emosi yang wajar, jika disertai dengan pemahaman dan keterangan yang saksama, memungkinkan Anda menaruh perasaan Anda dalam perspektif yang sepatutnya.

Tentu saja, tidak semua orang menyatakan duka cita dengan cara yang sama. Dan faktor-faktor seperti apakah orang yang dikasihi meninggal secara tiba-tiba atau meninggal setelah lama sakit dapat berpengaruh atas reaksi emosi dari orang-orang yang ditinggalkan. Namun satu hal tampak pasti: Memendam perasaan Anda dapat berbahaya secara fisik maupun emosi. Jauh lebih sehat untuk mengungkapkan duka cita Anda. Bagaimana? Alkitab memuat beberapa saran praktis.

Apakah Normal untuk Merasa seperti Ini?


Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 2




 

SEORANG yang sedang berkabung menulis, ”Sebagai seorang anak di Inggris, saya diajar untuk tidak mengungkapkan perasaan saya di hadapan umum. Saya masih ingat ayah saya, seorang mantan perwira militer, berbicara kepada saya sambil menggertakkan giginya, ’Awas, jangan berani menangis!’ sewaktu ada sesuatu yang menyakitkan saya. Saya tidak ingat lagi apakah ibu saya pernah mencium atau memeluk kami anak-anak (kami empat bersaudara). Saya berusia 56 tahun ketika saya melihat ayah saya meninggal. Saya merasakan kehilangan yang luar biasa. Namun, pada mulanya, saya tidak sanggup menangis.”

Dalam beberapa kebudayaan, orang-orang mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka. Apakah mereka sedang gembira atau sedih, orang-orang lain mengetahui bagaimana perasaan mereka. Di lain pihak, di beberapa bagian dunia, terutama di Eropa bagian utara dan Inggris, orang-orang, khususnya kaum pria, telah dibentuk oleh masyarakat untuk menyembunyikan perasaan mereka, untuk menekan emosi mereka, untuk tetap tenang dan tidak emosional serta tidak membiarkan perasaan mereka terbaca. Namun bila Anda kehilangan seseorang yang dikasihi, apakah sebenarnya salah untuk memperlihatkan duka cita Anda? Apa yang Alkitab katakan?

”Ah, Tidak Mungkin!”


Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 1.



 

SEORANG pria dari New York (AS) menceritakan, ”Putra saya, Jonathan, sedang mengunjungi teman-temannya yang beberapa kilometer jauhnya. Istri saya, Valentina, tidak senang ia pergi ke sana. Ia selalu was-was dengan kondisi lalu lintas. Tetapi Jonathan menyukai elektronik, dan teman-temannya memiliki sebuah bengkel kerja tempat ia dapat memperoleh pengalaman yang berguna. Saya sedang berada di rumah di Manhattan barat, New York. Istri saya sedang pergi mengunjungi keluarganya di Puerto Rico. ’Jonathan akan segera pulang,’ pikir saya. Kemudian bel pintu berbunyi. ’Itu pasti dia.’ Rupanya bukan. Ternyata polisi dan tim paramedik. ’Apakah Anda mengenali SIM ini?’ tanya petugas polisi. ’Ya, itu milik putra saya, Jonathan.’ ’Ada berita buruk untuk Bapak. Baru saja terjadi kecelakaan, dan . . . putra Bapak, . . . putra Bapak meninggal.’ Reaksi pertama saya, ’Ah, tidak mungkin!’ Kejutan yang ditimbulkannya telah membuat luka dalam hati kami, yang bahkan bertahun-tahun kemudian belum juga pulih.”

Seorang ayah di Barcelona (Spanyol) menulis, ”Dahulu di Spanyol pada tahun 1960-an, kami adalah keluarga yang bahagia. Ada María, istri saya, dan ketiga anak kami, David, Paquito, dan Isabel, berusia 13, 11, dan 9 tahun.

”Suatu hari pada bulan Maret 1963, Paquito pulang ke rumah dari sekolah mengeluh sakit kepala yang sangat hebat. Kami bingung apa penyebabnya—namun hanya sebentar saja. Tiga jam kemudian ia meninggal. Pendarahan otak tiba-tiba merenggut nyawanya.

”Kematian Paquito terjadi lebih dari 30 tahun yang lalu. Meskipun demikian, perasaan sakit yang dalam akibat kematian tersebut membekas dalam diri kami sampai hari ini. Mana ada orang-tua yang ditinggal mati seorang anak, tidak merasakan sesuatu yang hilang dari diri mereka—tidak soal seberapa banyak waktu yang telah berlalu atau seberapa banyak anak yang mereka miliki.”

Sabtu, 24 Agustus 2013

Prospek yang Unik!..bab 11


 

”Setiap orang yang hidup dan menjalankan iman kepadaku sama sekali tidak akan pernah mati.”—YOHANES 11:26.

SEWAKTU jutaan orang dibangkitkan, mereka tidak akan dihidupkan kembali di atas bumi yang kosong. (Kisah 24:15) Mereka akan terbangun dalam lingkungan yang lebih indah dan akan mendapati bahwa tempat tinggal, pakaian, dan makanan yang berlimpah telah disediakan untuk mereka. Siapa yang akan mempersiapkan semua ini? Jelaslah, harus ada orang-orang yang tinggal dalam dunia baru sebelum kebangkitan di bumi dimulai. Tetapi siapa?

2 Penggenapan nubuat Alkitab memperlihatkan bahwa kita sedang hidup pada ”hari-hari terakhir” dari sistem perkara ini. (2 Timotius 3:1) Dalam waktu yang sangat singkat, Allah Yehuwa akan turun tangan dalam urusan-urusan manusia dan melenyapkan kefasikan dari bumi. (Mazmur 37:10, 11; Amsal 2:21, 22) Pada waktu itu, apa yang akan terjadi dengan orang-orang yang melayani Allah dengan setia?

Kebenaran tentang Jiwa Itu Penting..bab 10


 

”Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran akan memerdekakan kamu.”—YOHANES 8:32.

KEPERCAYAAN tentang kematian dan kehidupan setelah kematian sebagian besar adalah hasil dari latar belakang agama dan kebudayaan seseorang. Seperti yang telah kita lihat, ini berkisar dari keyakinan bahwa jiwa mencapai tujuan akhirnya hanya setelah mengalami banyak kelahiran kembali hingga gagasan bahwa satu masa hidup seseorang menentukan nasib akhirnya. Oleh karenanya, seseorang boleh jadi yakin bahwa akhirnya ia akan menyatu dengan realitas akhir sewaktu mati, sementara yang lainnya yakin bahwa ia akan mencapai Nirwana, dan ada pula yang yakin bahwa ia akan mendapatkan pahala surgawi. Kalau begitu, apa kebenarannya? Karena kepercayaan kita mempengaruhi sikap, tindakan, dan keputusan kita, bukankah kita seharusnya berminat untuk menemukan jawaban dari pertanyaan itu?

2 Buku tertua di dunia, Alkitab, menelusuri sejarah manusia hingga penciptaan jiwa manusia yang pertama. Ajarannya bebas dari filsafat dan tradisi manusia. Alkitab dengan jelas menyatakan kebenaran tentang jiwa: Jiwa saudara adalah saudara sendiri, orang mati sama sekali tanpa eksistensi, dan orang-orang yang ada dalam ingatan Allah akan dibangkitkan pada waktu yang ditentukan-Nya. Apa artinya pengetahuan ini bagi saudara?

Harapan yang Pasti..bab 9


 

”Sejak saat kelahiran senantiasa terdapat kemungkinan bahwa seseorang bisa mati kapan saja; dan tanpa dapat dielakkan, kemungkinan ini akan menjadi kenyataan yang terlaksana.”—ARNOLD TOYNBEE, SEJARAWAN ASAL INGGRIS.

SIAPA yang dapat membantah hakikat berdasarkan sejarah yang disebutkan di atas? Umat manusia harus selalu menerima kenyataan yang mengerikan berupa kematian. Dan, kita sungguh-sungguh merasa tak berdaya apabila seseorang yang kita kasihi meninggal. Pada waktu itu, apa yang sudah hilang tampaknya sama sekali tidak dapat kembali lagi. Apakah kita dapat dipersatukan kembali dengan orang-orang yang kita kasihi yang telah meninggal? Apa harapan yang diulurkan Alkitab bagi orang mati? Perhatikanlah kisah berikut.

Apa yang Terjadi dengan Jiwa pada Saat Kematian?..bab 8


 
”Doktrin bahwa jiwa manusia tidak berkematian dan akan terus ada setelah manusia mati dan tubuhnya hancur merupakan salah satu batu penjuru filsafat dan teologi Kristen.”—”NEW CATHOLIC ENCYCLOPEDIA.”

AKAN tetapi, karya referensi yang dikutip di atas mengakui bahwa ”konsep mengenai jiwa yang terus hidup setelah kematian tidak dapat dengan mudah dipahami dalam Alkitab”. Kalau begitu, apa yang sebenarnya diajarkan Alkitab mengenai apa yang terjadi dengan jiwa pada saat kematian?

Orang Mati Tidak Tahu Apa-Apa

2 Keadaan orang mati dijelaskan di Pengkhotbah 9:5, 10, yang berbunyi, ”Orang yang mati tak tahu apa-apa . . . Tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati.” Oleh karena itu, kematian adalah keadaan tanpa eksistensi. Sang pemazmur menulis bahwa sewaktu seseorang mati, ”ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya”.—Mazmur 146:4.

Mengapa Kita Mati?..bab 7


Mengapa Kita Mati?..bab 7

”Semua puncak bukit kini lengang, di semua puncak pohon engkau tidak dapat mendengar napas; burung-burung tidur di atas pepohonan: nantikanlah; segera engkau akan beristirahat seperti ini.”—JOHANN WOLFGANG VON GOETHE, PENYAIR ASAL JERMAN

ALLAH menciptakan manusia dengan keinginan yang kuat untuk hidup selama-lamanya. Sesungguhnya, Alkitab mengatakan bahwa Ia menaruh ”perasaan kekekalan dalam hati mereka”. (Pengkhotbah 3:11, Beck) Tetapi, Allah tidak sekadar memberi manusia hasrat untuk hidup selama-lamanya. Ia juga memberi mereka kesempatan untuk mendapatkannya.

2 Orang-tua kita yang pertama, Adam dan Hawa, diciptakan sempurna, tanpa ada cacat pada pikiran atau tubuh. (Ulangan 32:4) Bayangkan—tidak ada kepedihan atau rasa sakit yang kronis, tidak ada perasaan takut yang mencekam atau kecemasan! Selain itu, Allah menaruh mereka dalam sebuah firdaus tempat tinggal yang menyenangkan. Maksud-tujuan Allah adalah agar manusia hidup selama-lamanya dan agar pada waktunya, bumi akan penuh dengan keturunannya yang sempurna. (Kejadian 1:31; 2:15) Kalau begitu, mengapa kita mati?

Jumat, 23 Agustus 2013

Jiwa menurut Alkitab bab 6


 

”Manusia itu menjadi jiwa yang hidup.”—KEJADIAN 2:7, ”NW”.

SEBAGAIMANA telah kita lihat, ada banyak dan beragam kepercayaan mengenai jiwa. Bahkan di antara orang-orang yang mengaku mendasarkan kepercayaan mereka pada Alkitab, terdapat gagasan yang berbeda-beda mengenai apa jiwa itu dan apa yang terjadi dengan jiwa sewaktu kita meninggal. Tetapi, apa yang sebenarnya diajarkan Alkitab mengenai jiwa? Untuk mengetahuinya, kita perlu memeriksa arti kata-kata Ibrani dan Yunani yang diterjemahkan ”jiwa” dalam Alkitab.

”Jiwa” sebagai Makhluk Hidup

2 Kata Ibrani yang diterjemahkan ”jiwa” adalah nefes, dan kata itu muncul 754 kali dalam Kitab-Kitab Ibrani (umumnya disebut Perjanjian Lama). Apa artinya nefes? Menurut The Dictionary of Bible and Religion, itu ”biasanya memaksudkan makhluk hidup seutuhnya, individu itu secara keseluruhan”.

3 Misalnya, Kejadian 2:7 (NW) menyatakan, ”Kemudian Allah Yehuwa membentuk manusia dari debu tanah dan mengembuskan ke dalam lubang hidungnya napas kehidupan, dan manusia itu menjadi jiwa yang hidup.” Perhatikan bahwa Adam tidak memiliki jiwa; ia adalah jiwa—sama seperti seseorang yang menjadi dokter adalah seorang dokter. Maka, kata ”jiwa” dapat melukiskan suatu pribadi secara keseluruhan.

Ke Mana Harus Mencari Jawaban..bab 5


 

”Teori penderitaan abadi tidak konsisten dengan kepercayaan akan kasih Allah bagi makhluk-makhluk ciptaan. . . . Mempercayai hukuman kekal atas jiwa karena kekeliruan beberapa tahun saja, tanpa memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri, sama dengan menentang semua prinsip nalar.”—NIKHILANANDA, FILSUF HINDU.

SEBAGAIMANA halnya Nikhilananda, sang filsuf Hindu, banyak orang dewasa ini merasa terganggu dengan ajaran siksaan kekal. Dengan nada yang sama, orang-orang lain mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep seperti mencapai Nirwana dan menyatu dengan Tao.

2 Namun, dikarenakan gagasan bahwa jiwa tidak berkematian, agama-agama dari Timur maupun Barat telah mengembangkan serangkaian kepercayaan yang membingungkan mengenai kehidupan setelah kematian. Apakah kita dapat mengetahui kebenaran mengenai apa yang terjadi dengan kita bila kita meninggal? Apakah jiwa memang tidak berkematian? Ke mana kita harus mencari jawaban?

Gagasan Itu Memasuki Yudaisme, Susunan Kristen, dan Islam..bab 4


 
”Agama merupakan salah satu cara untuk memudahkan orang menerima fakta bahwa pada suatu hari mereka pasti mati, baik melalui janji akan kehidupan yang lebih baik setelah kematian, melalui kelahiran kembali, atau keduanya.”—GERHARD HERM, PENULIS ASAL JERMAN.

SEWAKTU menjanjikan suatu kehidupan setelah kematian, hampir setiap agama bergantung pada kepercayaan bahwa manusia memiliki jiwa yang tidak berkematian, yang pada saat kematian pergi ke alam lain atau berpindah ke makhluk lain. Sebagaimana dinyatakan dalam bagian sebelumnya, kepercayaan akan jiwa manusia yang tidak berkematian telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari agama-agama Timur sejak awal berdirinya. Tetapi, bagaimana dengan Yudaisme, Susunan Kristen, dan Islam? Bagaimana ajaran itu menjadi inti dari kepercayaan-kepercayaan ini?

Yudaisme Menyerap Konsep-Konsep Yunani

2 Akar Yudaisme telah ada sekitar 4.000 tahun yang lalu pada zaman Abraham. Tulisan-tulisan suci Ibrani mulai ditulis pada abad ke-16 SM dan rampung pada waktu Sokrates dan Plato membentuk teori jiwa yang tidak berkematian. Apakah Tulisan-Tulisan Kudus ini mengajarkan jiwa yang tidak berkematian?

Gagasan Itu Memasuki Agama-Agama Timur..bab 3


 

”Saya selalu berpikir bahwa jiwa yang tidak berkematian adalah kebenaran universal yang diterima oleh semua orang. Jadi, saya benar-benar terkejut sewaktu mengetahui bahwa beberapa cendekiawan dari Timur maupun Barat dengan tegas membantah kepercayaan itu. Sekarang, saya bertanya-tanya bagaimana gagasan tentang peri tidak berkematian dapat masuk ke dalam pemikiran Hindu.”—SEORANG MAHASISWA UNIVERSITAS YANG DIBESARKAN DALAM AGAMA HINDU.

BAGAIMANA gagasan bahwa manusia memiliki jiwa yang tidak berkematian memasuki Hinduisme dan agama-agama Timur lainnya? Pertanyaan tersebut menarik bahkan bagi orang-orang di Barat yang mungkin tidak begitu mengenal agama-agama ini, karena kepercayaan tersebut mempengaruhi pandangan setiap orang mengenai masa depan. Karena ajaran tentang jiwa manusia yang tidak berkematian adalah tema umum dalam sebagian besar agama dewasa ini, kita dapat memiliki pemahaman dan komunikasi yang lebih baik bila kita mengetahui bagaimana konsep itu berkembang.

2 Ninian Smart, seorang profesor bidang studi keagamaan di University of Lancaster, Inggris, mengamati, ”Pusat agama yang paling berpengaruh di Asia adalah India. Bukan saja karena India sendiri telah melahirkan sejumlah kepercayaan—Hinduisme, Buddhisme, Jainisme, Sikhisme, dll.—tetapi karena salah satu dari agama-agama ini, yakni Buddhisme, telah sangat berpengaruh terhadap kebudayaan di hampir seluruh Asia Timur.” Banyak kebudayaan yang dipengaruhi dengan cara ini ”masih menganggap India sebagai kampung halaman rohani mereka”, kata sarjana Hindu, Nikhilananda. Kalau begitu, bagaimana ajaran tentang peri tidak berkematian ini memasuki India dan bagian-bagian lain di Asia?

Jiwa yang Tidak Berkematian—Lahirnya Doktrin Itu...bab 2


 

”Tidak ada topik sehubungan dengan kehidupan psikis yang telah sedemikian menyibukkan pikiran manusia selain daripada keadaannya setelah kematian.”—”ENCYCLOPÆDIA OF RELIGION AND ETHICS.”

SEORANG sarjana dan guru yang berusia 70 tahun dituduh berbuat tidak pantas dan merusak pikiran orang muda dengan ajarannya. Meskipun ia menyajikan pembelaan yang cemerlang di persidangannya, juri yang berat sebelah memutuskan dia bersalah dan menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Persis beberapa jam sebelum eksekusinya, guru yang sudah tua itu menyajikan kepada para pelajar yang berkumpul di sekelilingnya serangkaian argumen untuk menegaskan bahwa jiwa tidak berkematian dan bahwa kematian tidak perlu ditakuti.

2 Pria yang dihukum itu tidak lain adalah Sokrates, filsuf terkemuka asal Yunani pada abad kelima SM. Muridnya, Plato, mencatat insiden ini dalam esai Apology dan Phaedo. Sokrates dan Plato diakui termasuk di antara orang-orang pertama yang memajukan gagasan bahwa jiwa itu tidak berkematian. Tetapi mereka bukan pemrakarsa ajaran ini.

3 Sebagaimana akan kita lihat, akar dari gagasan tentang manusia yang tidak berkematian memiliki asal usul yang jauh lebih awal. Akan tetapi, Sokrates dan Plato memoles konsep tersebut dan mengubahnya menjadi ajaran filsafat, sehingga itu menjadi lebih menarik bagi golongan terpelajar pada zaman mereka dan setelahnya.

Adakah Kehidupan Setelah Kematian?....bab 1


 

”Bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali . . . Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?”—MUSA, SEORANG NABI ZAMAN PURBA.

DI SEBUAH rumah duka di New York City, teman-teman dan keluarga dengan senyap berjalan melewati peti jenazah yang terbuka. Mereka menatap jenazah itu, seorang anak lelaki berusia 17 tahun. Teman-teman sekolahnya sama sekali tidak dapat mengenalinya. Kemoterapi telah merontokkan rambutnya; kanker telah menggerogoti tubuhnya. Inikah teman mereka? Baru beberapa bulan yang lalu, ia begitu kaya dengan gagasan, pertanyaan, energi—penuh semangat hidup! Sang ibu yang berdukacita mencoba menemukan harapan dan penghiburan dengan berpikir bahwa dengan satu atau lain cara putranya masih hidup. Sambil bercucuran air mata, ia terus-menerus mengulangi apa yang selama ini diajarkan kepadanya, ”Tommy lebih bahagia sekarang. Allah ingin agar Tommy berada di surga bersamanya.”

2 Sekitar 11.000 kilometer dari sana, di Jamnagar, India, tiga putra dari seorang pengusaha yang berusia 58 tahun membantu membaringkan jenazah ayah mereka di atas tumpukan kayu pembakaran jenazah. Di bawah cahaya matahari yang terang pada pagi hari itu, putra yang sulung memulai upacara kremasi: menyalakan batang-batang kayu dengan obor serta menuangkan campuran rempah-rempah dan dupa yang harum ke atas tubuh ayahnya yang sudah tidak bernyawa. Gemeretak api teredam oleh suara sang Brahmana yang mengulang-ulangi mantra berbahasa Sanskerta yang berarti, ”Semoga jiwa yang tidak pernah mati melanjutkan upayanya untuk menyatu dengan realitas akhir.”

Mengeksplorasi Alam Semesta Kita dan Alam Semesta Lain

 


Oleh: Martin Rees

(Sumber: Scientific American, Special Edition – The Once and Future Cosmos, 31 Desember 2002, hal. 82-87)

"Di abad ini kosmolog akan membongkar misteri kelahiran alam semesta kita—dan barangkali juga membuktikan eksistensi alam-alam semesta lain".

Struktur skala besar alam semesta bisa 
disimulasikan dengan menjalankan model
-model kosmologis pada superkomputer. 
Dalam simulasi di atas, yang dihasilkan oleh 
Virgo Consortium, setiap partikel 
merepresentasikan galaksi

Eksplorasi kosmik merupakan pencapaian abad 20 yang menonjol. Baru pada 1920-an kita sadar bahwa Bima Sakti kita, dengan 100 miliar bintangnya, hanyalah salah satu di antara jutaan galaksi. Pengetahuan empiris kita tentang alam semesta sejak saat itu bertambah sedikit demi sedikit. Kita sekarang bisa meletakkan keseluruhan tata surya kita dalam konteks evolusi yang besar, menelusuri atom penyusunnya hingga jenak-jenak awal big bang. Seandainya kita menemukan makhluk berakal asing, satu hal yang mungkin sama-sama dimiliki oleh kita dan mereka—barangkali satu-satunya hal—adalah kepentingan bersama terhadap kosmos, yang darinya kita semua muncul.

Pandangan Ilmuwan

 



Apa yang dilakukan oleh Ilmuwan ?

Sains adalah aktivitas pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang dimotivasi oleh rasa ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan keinginan untuk memahami alam tersebut; serta keinginan untuk memanipulasi alam dalam rangka memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Misalnya dalam bidang pertanian diinginkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas baik, sehingga berkembanglah ilmu untuk melakukan seleksi dan persilangan untuk didapatkan bibit yang baik, metoda pengolahan tanah yang optimal, perawatan tanaman supaya tidak diganggu hama dan penyakit, sampai kepada pengolahan pasca panen. Objek penelitian bagi saintis tidak hanya mencakup tanaman atau mahluk hidup seperti halnya dalam pertanian, namun juga berbagai gejala geologis, ruang angkasa, materi dan perubahannya, singkat apapun yang terdapat di alam ini. Perkembangan sains yang sangat pesat di abad ke-20 telah menjadikan ruang lingkup riset sains termasuk juga bahan sintetis (seperti plastic dan komposit), maupun berbagai hasil rekayasa manusia (mobil, computer, bioteknologi).

Kuantum Ruang Semesta Tidak Menghambat Kecepatan Cahaya

 


(KeSimpulan) Sebuah petunjuk bahwa fluktuasi kuantum (quantum) dalam struktur alam semesta memperlambat kecepatan cahaya belum dibuktikan dalam pengamatan oleh NASA's Fermi teleskop. Bertentangan hasil pengukuran pada tahun 2005. Teori realativitas khusus Einstein menyatakan bahwa semua radiasi elektromagnetik bergerak melalui ruang hampa dengan kecepatan cahaya.

Kecepatan ini diperkirakan akan konstan, terlepas dari energi radiasi. Namun pada 2005, sinar gamma oleh MAGIC teleskop di La Palma, Kepulauan Canary menunjukkan kecepatan cahaya mungkin tidak konstan semuanya. Teleskop mengukur cahaya yang dilepaskan oleh galaksi berjarak 500 juta tahun cahaya, menemukan bahwa foton energi yang lebih tinggi tiba empat menit di belakang energi yang lebih rendah.

Penemuan mengisyaratkan bahwa kecepatan cahaya dapat berubah tergantung pada energi. Efek ini bisa menjadi akibat dari beberapa teori gravitasi kuantum yang mencoba untuk menyatukan teori gravitasi Einstein dengan hukum mekanika kuantum. Model ini mendalilkan bahwa ruang dan waktu yang tidak mulus. Sebaliknya ruang dan waktu secara inheren kasar, berfluktuasi cepat di jarak sekitar 10-35 meter, panjang gelombang disebut skala Planck.

Dusta di Balik Bisnis Sedot Racun

 

Sigi | Oleh
Posted: 08/10/2006 14:12


Dusta di Balik Bisnis Sedot Racun

Liputan6.com, Jakarta: Akhir-akhir ini di berbagai kota besar di Tanah Air tengah menjamur pengobatan alternatif yang disebut terapi ion atau detoksifikasi. Terapi yang diadopsi dari budaya Cina ini dipercaya bisa menyedot racun tubuh hanya dengan merendam kaki selama setengah jam. Selain menyedot racun, detoks juga bisa membuat tubuh fit dan wajah lebih segar.

Kamis, 22 Agustus 2013

Detox yang baik,Apa itu ION NEGATIF ?


Apa itu ION NEGATIF ?
Semua zat terbentuk dari elemen yang sangat kecil yang disebut ATOM.

Ion adalah atom yang bermuatan negatif atau positif. Atom tersusun dari netron yang bermuatan netral, proton yang bermuatan positif, dan elektron yang bermuatan negatif. Netron dan proton terdapat pada bagian tengah yang merupakan inti atom, sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya (tingkat energi).

Jumlah muatan positif dan negatif pada atom adalah sebanding, sehingga atom tidak memiliki muatan. Namun, karena sesuatu sebab, beberapa elektron dapat meninggalkan atom (elektron ini disebut elektron bebas). Jika atom kehilangan elektron bebas, ia berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan menjadi ion negatif jika ia menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil sehingga cenderung mencari gandengan untuk berikatan.

Menurut seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo, berdasar teori efek Leonard, anion banyak dihasilkan di tempat air memancar dan bertabrakan seperti di sekitar air terjun (sekitar 10.000 – 14.000 buah/cm3), air mancur (sekitar 4.000 buah/cm3), sungai (400 buah/cm3).

Produsen Terapi Ion/Detox Digerebek!

8 August 2006

 

Posted under: at 11:26
Beberapa bulan yang lalu saya menyaksikan bahwa terapi ion/detoks melalui kaki sangat menjamur sebagai lahan ‘bisnis’ di pusat-pusat keramaian. Sebagai contoh, di Carrefour Depok paling tidak ada enam gerai yang menawarkan terapi ion, sedangkan di Depok Town Square paling tidak ada dua gerai. Mereka menawarkan ‘terapi’ dengan cara merendam kedua kaki pada sebuah bak berisi air. Lama kelamaan air tersebut akan menjadi merah pekat, “Itu adalah racun dari dalam tubuh anda,” klaimnya. Kalau saya perhatikan, alat-alat yang digunakan biasanya bermerk Ion Cleanse atau Ion Klenze.
Saya yang penasaran dengan cara kerja alat ini kemudian mencoba mencari informasi dari Internet. Hasilnya ternyata terapi ion ini tidaklah bermanfaat sebagaimana yang diklaim. Sedangkan warna merah pekat tersebut adalah logam teroksidasi yang berasal dari reaksi elektrolisis, dan bukan racun dari dalam tubuh peserta.

Tulisan saya ini sempat beredar dari blog ke blog dan dari milis ke milis, dan merupakan salah satu tulisan paling populer di blog ini. Saya tidak mengklaim sebagai ahli kesehatan, dan referensi saya hanyalah berupa pendapat dari ahli-ahli di Internet yang tidak saya kenal sebelumnya. Tapi jika penipuan ini harus dihentikan, maka harus ada pendapat dari ahlinya di Indonesia.
Akhirnya bulan Juni yang lalu Guru Besar FMIPA Unair Prof. Dr. Ir. Suhariningsih bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melakukan penelitian terhadap alat-alat ini.

Detox Kaki: Terapi atau Penipuan?


Pembaca peminat Anti Aging yang berbahagia,
Berulangkali saya ditanyakan mengenai alat ini, jawaban yang selalu saya sampaikan adalah sampai saat ini saya belum menemukan paper ilmiah (benar-benar ilmiah) mengenai hal ini. Kemarin di salah satu milis, saya membaca artikel ini.
Silakan disimak, dikomentari, dibantah. Semua terbuka demi tercapainya hal yang sebenarnya.


====


Pernahkah anda melihat sistem terapi detox kaki? Jika sering bepergian ke pusat keramaian seperti supermarket atau mal, maka pasti anda pernah melihatnya. Sistem terapi ini bekerja dengan menempatkan kedua kaki peserta terapi ke dalam sebuah bak yang terhubung ke sebuah alat. Terapi ini diklaim berfungsi untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui kaki. Setelah kurang lebih 30 menit, air dalam bak yang tadinya jernih akan menjadi berwarna merah kekuning-kuningan pekat. Zat yang berwarna pekat ini adalah racun yang berasal dari tubuh peserta. Sungguh menakjubkan! Hanya dalam 30 menit sudah sedemikian banyak racun yang berhasil dikeluarkan dari tubuh peserta.

Jika ditanya, para pemasar alat ini -yang seringkali berpakaian putih-putih selayaknya seorang dokter- dengan sigap akan menjelaskan bahwa terapi detox akan mengurangi resiko terkena berbagai macam penyakit mulai dari pusing-pusing sampai kanker dan diabetes.

Yang menjadi pertanyaan: Apakah kenyaatannya benar seperti yang mereka klaim?

Apakah Masuk Akal untuk Memercayai Alkitab?


Pertanyaan 5

 
Pernahkah Anda diberi gambaran yang keliru tentang seseorang? Mungkin Anda mendengar orang lain mengata-ngatai dia atau mengutip kata-katanya. Anda diharapkan untuk tidak menyukai dia—tetapi, setelah Anda mengenal dia, ternyata semua itu tidak benar. Itulah yang dialami banyak orang sehubungan dengan Alkitab.

Banyak orang terpelajar memandang rendah Alkitab. Tahukah Anda alasannya? Buku itu sering digambarkan atau dikutip sedemikian rupa sehingga kedengarannya tidak masuk akal, tidak ilmiah, atau sama sekali salah. Mungkinkah Alkitab telah disalahgambarkan?

Selama membaca brosur ini, apakah Anda terkejut bahwa apa yang Alkitab katakan ternyata akurat secara ilmiah? Banyak yang merasa demikian. Mereka juga terkejut karena Alkitab ternyata tidak mengatakan beberapa hal yang menurut banyak agama dikatakannya. Misalnya, ada yang mengatakan bahwa menurut Alkitab, Allah membuat alam semesta dan semua kehidupan hanya dalam waktu enam kali 24 jam. Faktanya, tidak ada satu pun ayat dalam Alkitab yang bertentangan dengan perkiraan ilmuwan mengenai usia alam semesta atau bumi.

Apakah Semua Kehidupan Berasal dari Leluhur yang Sama?


Pertanyaan 4

 

Darwin mengira bahwa kalau ditelusuri, semua kehidupan memiliki leluhur yang sama. Ia membayangkan bahwa sejarah kehidupan di bumi mirip sebuah pohon yang sangat besar. Belakangan, yang lain percaya bahwa ”pohon kehidupan” ini awalnya adalah batang tunggal berupa sel-sel pertama yang sederhana. Spesies-spesies baru bercabang dari batang itu dan terus terbagi menjadi dahan-dahan, atau famili tumbuhan dan binatang, lalu menjadi ranting-ranting, yakni semua spesies dalam famili tumbuhan dan binatang yang hidup sekarang. Itukah yang sebenarnya terjadi?

Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Banyak yang memberikan kesan bahwa catatan fosil mendukung teori tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa karena semua makhluk hidup menggunakan ”bahasa komputer”, atau DNA, yang sama, maka semua kehidupan pastilah berevolusi dari leluhur yang sama.

Apa yang Alkitab katakan? Catatan dalam buku Kejadian menyatakan bahwa tumbuhan, makhluk laut, binatang darat, dan burung diciptakan ”menurut jenisnya”. (Kejadian 1:12, 20-25) Uraian ini membuka peluang adanya variasi dalam setiap ”jenis”, tetapi menyiratkan adanya batasan permanen yang memisahkan jenis-jenis itu. Dari kisah penciptaan dalam Alkitab, kita juga bisa mengantisipasi bahwa jenis-jenis makhluk baru dalam catatan fosil akan muncul secara tiba-tiba dan sudah terbentuk sepenuhnya.

Dari Mana Datangnya Instruksi Itu?


Pertanyaan 3

 

Apa yang menentukan rupa Anda? Apa saja faktor penentu warna mata, rambut, dan kulit Anda? Bagaimana dengan tinggi badan, perawakan, atau kemiripan Anda dengan orang tua Anda? Mengapa ujung jari Anda bisa memiliki bantalan empuk di satu sisi dan kuku yang keras sebagai pelindung di sisi lainnya?

Pada zaman Charles Darwin, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti itu masih misterius. Darwin sendiri terpesona bahwa ciri-ciri khas satu generasi diteruskan ke generasi berikutnya, tetapi hanya sedikit yang ia ketahui tentang hukum genetika, apalagi tentang mekanisme di dalam sel yang mengatur hereditas. Namun, sekarang para biolog telah puluhan tahun mempelajari genetika manusia dan instruksi terperinci yang tertanam dalam molekul menakjubkan yang disebut DNA (asam deoksiribonukleat). Tentu, pertanyaan utamanya adalah: Dari mana datangnya instruksi itu?

Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Banyak biolog dan ilmuwan lain merasa bahwa DNA dan instruksinya yang berbentuk kode dihasilkan oleh berbagai kebetulan yang tidak diatur yang terjadi selama jangka waktu jutaan tahun. Menurut mereka, tidak ada bukti bahwa struktur molekul ini atau informasi yang dibawa dan diteruskannya, serta cara kerjanya, merupakan hasil rancangan.17

Adakah Bentuk Kehidupan yang Benar-Benar Sederhana?


Pertanyaan 2

 

Tubuh Anda adalah salah satu struktur yang paling kompleks di alam semesta. Tubuh terdiri dari kira-kira 100 triliun sel yang sangat kecil—sel tulang, sel darah, sel otak, dan masih banyak lagi.7 Sesungguhnya, ada lebih dari 200 jenis sel dalam tubuh Anda.8

Meskipun bentuk dan fungsinya luar biasa beragam, sel-sel Anda bekerja sama sebagai jaringan yang rumit dan terpadu. Jika diperbandingkan, Internet yang memiliki jutaan komputer dan kabel data berkecepatan tinggi sangatlah lamban. Tidak ada benda ciptaan manusia yang bisa bersaing dengan kecanggihan teknis yang terlihat bahkan dalam sel yang paling sederhana. Bagaimana asal mula sel-sel yang membentuk tubuh manusia?

Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Semua sel hidup dapat digolongkan ke dalam dua kategori utama—yang memiliki nukleus dan yang tidak. Sel manusia, binatang, dan tanaman memiliki nukleus, sedangkan sel bakteri tidak. Sel yang bernukleus disebut eukariotik, dan yang tidak bernukleus dikenal sebagai prokariotik. Karena sel prokariotik relatif tidak serumit sel eukariotik, banyak yang berpendapat bahwa sel binatang dan tanaman pastilah berevolusi dari sel bakteri.

Bagaimana Kehidupan Bermula?


Pertanyaan 1

 

Sewaktu masih kecil, pernahkah Anda mengagetkan orang tua Anda dengan pertanyaan, ”Dari mana datangnya bayi?” Apa jawaban mereka? Bergantung pada usia Anda dan kepribadian mereka, orang tua Anda mungkin mengabaikan saja pertanyaan itu atau menjawab sekadarnya dengan kikuk. Atau, mungkin mereka mengarang-ngarang cerita yang belakangan Anda tahu tidak benar. Tentu saja, agar seorang anak benar-benar siap menyongsong kedewasaan dan perkawinan, ia perlu belajar tentang keajaiban reproduksi seksual.

Sebagaimana banyak orang tua canggung membahas dari mana datangnya bayi, beberapa ilmuwan tampaknya enggan membahas pertanyaan yang lebih mendasar lagi—Dari mana datangnya kehidupan? Jawaban yang berdasar dan masuk akal bisa sangat memengaruhi cara pandang seseorang tentang kehidupan. Jadi, bagaimana kehidupan bermula?

Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Banyak evolusionis akan memberi tahu Anda bahwa miliaran tahun yang lalu, kehidupan bermula di tepi sebuah kolam purba atau jauh di dalam samudra. Menurut mereka, di lokasi semacam itu zat-zat kimia dengan sendirinya menyatu menjadi struktur seperti busa, membentuk molekul kompleks, dan mulai bereplikasi. Mereka yakin bahwa semua kehidupan di bumi bermula secara kebetulan dari satu atau beberapa sel awal yang ”sederhana” ini.

Senin, 19 Agustus 2013

Mana yang Akan Anda Pilih?


Pasal 20

 

FIRDAUS di masa depan di bawah Kerajaan Allah—itulah kabar baik yang dibutuhkan umat manusia. Dan, Yesus menubuatkan bahwa pemberitaan ”kabar baik kerajaan” kepada orang-orang di seluruh dunia akan menjadi salah satu corak dari periode ’sebelum akhir itu datang’. (Matius 24:14) Hal itulah yang sekarang dilakukan oleh jutaan Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka menceritakan kabar baik ini kepada jutaan orang lain yang menyambutnya dengan belajar Alkitab dan bergabung dengan mereka.

2 Pekerjaan pendidikan sedunia secara besar-besaran untuk mengumpulkan orang-orang dari segala bangsa ini telah dinubuatkan dalam Alkitab. Tentang hari-hari terakhir ini, Yesaya bernubuat, ’Ibadat kepada Yehuwa akan berdiri teguh, dan ke sana semua bangsa akan berduyun-duyun. Dan Yehuwa akan mengajar mereka tentang jalan-jalannya, dan mereka akan berjalan di jalan-jalannya.’—Yesaya 2:2-4; lihat juga Yesaya 60:22; Zakharia 8:20-23.

3 Pemberitaan sedunia tentang Kerajaan menyebabkan umat manusia terbagi. Yesus menggunakan perumpamaan ketika menubuatkan sesuatu yang akan mencapai puncaknya pada zaman kita, ”Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapannya, dan ia akan memisahkan orang, yang satu dari yang lain, sama seperti seorang gembala memisahkan domba dari kambing.” Orang yang mendukung maksud-tujuan sang Pencipta disamakan seperti domba, tetapi yang tetap ingin bebas disamakan seperti kambing. Tentang nasib akhir mereka, Yesus berkata bahwa ”domba-domba” akan memperoleh ”kehidupan abadi”, tetapi ”kambing-kambing”, ”kemusnahan abadi”.—Matius 25:32-46.

Firdaus di Bumi Sudah di Ambang Pintu


Pasal 19

 

INGINKAH Anda menikmati kehidupan tanpa akhir—penuh makna dan memuaskan? Kemungkinan besar Anda akan menjawab, Ya. Ada begitu banyak hal menarik untuk dilakukan, tempat indah untuk dilihat dan hal baru untuk dipelajari.

2 Namun, problem-problem yang kelihatannya tak terpecahkan mengganggu kesenangan hidup kita. Misalnya, umur hidup kita sekarang relatif pendek. Dan, kehidupan banyak orang sarat dengan penyakit, kesedihan, dan kesukaran. Jadi agar manusia benar-benar menikmati kehidupan, dalam segala segi, idealnya adalah jika (1) lingkungan tempat tinggalnya seperti firdaus, (2) keadaan benar-benar aman, (3) pekerjaannya mengasyikkan, (4) tubuhnya sehat walafiat dan (5) hidupnya abadi.

3 Tetapi, apakah keinginan di atas itu berlebihan? Dari sudut pandang manusia, memang begitu. Sejarah menunjukkan bahwa manusia tidak mampu mewujudkan keadaan yang demikian ideal dengan upaya sendiri. Namun, dari sudut pandang Pencipta kita, hal-hal tersebut bukan saja mungkin melainkan juga pasti terwujud! Mengapa? Karena keadaan yang begitu didambakan itu adalah bagian dari maksud-tujuan Allah yang semula untuk bumi ini.—Mazmur 127:1; Matius 19:26.

Alkitab—Benarkah Diilhamkan oleh Allah?


Pasal 18

 
TIDAK seorang pun dapat meramalkan masa depan dengan tepat dan terperinci. Hal itu di luar kesanggupan manusia. Namun, Pencipta alam semesta memiliki semua fakta yang dibutuhkan dan bahkan dapat mengendalikan segala sesuatu. Maka, Ia bisa disebut sebagai Pribadi yang ”sejak awal memberitahukan kesudahannya, dan dari masa lampau, hal-hal yang belum terlaksana”.—Yesaya 46:10; 41:22, 23.

2 Alkitab berisi ratusan nubuat. Apakah sejauh ini nubuat-nubuat itu telah digenapi secara akurat? Jika ya, hal itu bisa menjadi petunjuk yang kuat bahwa Alkitab ”diilhamkan Allah”. (2 Timotius 3:16, 17) Dan, kita akan yakin pada nubuat-nubuat lain yang belum terjadi. Karena itu, ada baiknya kita membahas beberapa nubuat yang sudah digenapi.

Dapatkah Anda Mempercayai Alkitab?


Pasal 17

 

BAGI banyak orang, Alkitab sekadar buku yang ditulis oleh orang-orang bijaksana pada masa silam. Seorang profesor universitas, Gerald A. Larue, menyatakan, ”Pandangan para penulisnya, sebagaimana tertuang dalam Alkitab, mencerminkan gagasan, kepercayaan, dan konsep yang umum pada zaman mereka sendiri dan terbatas pada tingkat pengetahuan kala itu.”1 Namun, Alkitab mengaku sebagai buku yang diilhamkan Allah. (2 Timotius 3:16) Jika ini benar, buku itu pasti bebas dari pandangan keliru yang umum pada masa ketika bagian-bagiannya ditulis. Dapatkah Alkitab mempertahankan pernyataannya jika diuji dengan pengetahuan masa kini?

2 Seraya kita membahas pertanyaan ini, ingatlah bahwa seiring dengan kemajuan pengetahuan, manusia harus terus menyesuaikan pandangannya agar selaras dengan informasi dan temuan yang baru. Scientific Monthly pernah menyatakan, ”Kurang masuk akal untuk mengharapkan bahwa artikel-artikel yang kadang-kadang [baru] ditulis lima tahun yang lalu sekarang dapat diakui mewakili gagasan terkini dalam bidang sains terkait.”2 Akan tetapi, Alkitab ditulis dan disusun selama kira-kira 1.600 tahun, dan sudah rampung sekitar 2.000 tahun yang lalu. Apakah sekarang Alkitab masih bisa dikatakan akurat?

Mengapa Allah Mengizinkan Penderitaan?


Pasal 16

 
ALASAN umum yang dikemukakan banyak orang yang meragukan adanya Pencipta ialah merajalelanya penderitaan di dunia. Selama berabad-abad, ada begitu banyak kekejaman, pertumpahan darah, dan kejahatan yang keji sehingga jutaan orang yang tak bersalah sangat menderita. Jadi, banyak orang bertanya, ’Jika Allah ada, mengapa Ia mengizinkan semua ini?’ Sebagaimana telah kita lihat, catatan Alkitab sangat cocok dengan fakta-fakta tentang penciptaan, maka apakah Alkitab juga bisa membantu kita mengerti mengapa Pencipta yang mahakuasa mengizinkan begitu banyak penderitaan untuk waktu yang sedemikian lama?

2 Pasal-pasal awal buku Kejadian memberikan latar belakang untuk menjawab pertanyaan itu. Di situ diuraikan tentang diciptakannya suatu dunia tanpa penderitaan. Pria dan wanita yang pertama ditempatkan dalam sebuah firdaus, taman indah yang disebut Eden, dan mereka diberi pekerjaan yang menyenangkan dan menantang. Mengenai bumi, mereka diperintahkan untuk ”menggarap dan mengurusnya”. Mereka juga mengawasi ”ikan-ikan di laut dan makhluk-makhluk terbang di langit dan segala makhluk hidup yang merayap di bumi”.—Kejadian 1:28; 2:15.

Mengapa Banyak Orang Mempercayai Evolusi?


Pasal 15

 

SEBAGAIMANA telah kita lihat, ada banyak sekali bukti yang mendukung penciptaan. Kalau begitu, mengapa banyak orang menolak penciptaan dan mempercayai evolusi? Salah satu alasannya adalah karena hal itu diajarkan kepada mereka di sekolah. Hampir semua buku sains mendukung pandangan yang berbau evolusi. Para siswa hampir tidak pernah diberi tahu tentang argumen yang berbeda. Malah, argumen yang bertentangan dengan evolusi biasanya tidak boleh dimuat dalam buku-buku pelajaran.

2 Dalam majalah American Laboratory, seorang pakar biokimia menulis tentang pendidikan anak-anaknya, ”Evolusi tidak diajarkan kepada anak-anak sebagai suatu teori. Paham itu disiratkan secara halus dalam buku-buku sains bahkan sejak kelas dua (berdasarkan buku pelajaran anak-anak yang saya baca). Evolusi disajikan sebagai kenyataan, bukan sebagai konsep yang dapat diragukan. Dengan demikian, kalangan berwenang dalam sistem pendidikan memaksakan suatu kepercayaan.” Mengenai pengajaran evolusi di tingkat yang lebih tinggi, ia berkata, ”Seorang siswa tidak diizinkan menganut keyakinan pribadi atau menyatakannya: jika siswa itu melakukannya, ia diejek dan dikritik oleh sang pengajar. Sering kali, siswa itu bisa mengalami kerugian akademis karena pandangannya dianggap tidak ’benar’ dan nilainya dikurangi.”1

Minggu, 18 Agustus 2013

Keajaiban Manusia


Pasal 14

 

DARI semua hal yang menakjubkan di bumi, tidak ada yang lebih memukau daripada otak manusia. Misalnya, setiap detik ada kira-kira 100 juta informasi yang masuk ke dalam otak melalui berbagai indra. Tetapi, mengapa otak tidak kewalahan mendapat serbuan informasi yang bertubi-tubi ini? Bagaimana pikiran dapat menerima jutaan pesan yang datang serentak, sedangkan kita hanya dapat memikirkan sesuatu satu demi satu? Yang jelas, pikiran tidak saja bisa bertahan menghadapi arus informasi ini, tetapi dapat menanganinya dengan mudah.

2 Kemampuan tersebut hanyalah satu di antara banyak keajaiban otak manusia. Ada dua faktor yang tersangkut. Pertama, di batang otak ada jaringan saraf sebesar jari kelingking Anda. Jaringan ini disebut formasi retikula. Fungsinya seperti pusat pengendali lalu lintas, yaitu memantau jutaan pesan yang masuk ke otak, menyingkirkan yang sepele dan memilih yang terpenting untuk diperhatikan oleh korteks serebrum. Setiap detik, jaringan saraf yang kecil ini mengizinkan paling banyak beberapa ratus pesan saja untuk masuk ke pikiran yang sadar.

3 Kedua, perhatian kita sepertinya difokuskan lebih lanjut oleh gelombang yang menyapu otak kita 8 hingga 12 kali per detik. Gelombang ini menghasilkan periode kepekaan yang tinggi; dan pada periode itu, otak memperhatikan sinyal-sinyal yang lebih kuat lalu menindaklanjutinya. Konon, melalui gelombang-gelombang inilah otak melakukan pemindaian untuk berfokus pada hal-hal yang terpenting. Jadi, setiap detik, ada banyak sekali kesibukan yang berlangsung di dalam kepala kita!

Naluri—Hikmat yang Terprogram Sebelum Lahir


Pasal 13

 
”BEGITU menakjubkannya berbagai naluri sehingga bagi pembaca, perkembangan naluri mungkin akan tampak sebagai problem yang cukup besar yang dapat menggulingkan seluruh teori saya,” tulis Darwin. Ia rupanya merasa bahwa naluri merupakan masalah yang tidak bisa dijelaskan, karena ia selanjutnya mengatakan, ”Mungkin di sini saya bisa menyatakan bahwa saya tidak tahu apa-apa tentang asal mula kekuatan mental, seperti juga tentang kehidupan itu sendiri.”1

2 Seperti Darwin, para ilmuwan sampai sekarang pun belum bisa memberikan penjelasan tentang naluri. Seorang evolusionis berkata, ”Faktanya, tidak ada sedikit pun tanda bahwa mekanisme genetik sanggup menurunkan pola perilaku yang spesifik. . . . Jika kita bertanya kepada diri sendiri bagaimana pola perilaku naluriah itu bisa muncul pada mulanya dan menjadi sesuatu yang diwariskan, kita tidak mendapat jawabannya.”2

3 Namun, tidak seperti Darwin dan para evolusionis lainnya, sebuah buku bertiras luas tentang burung dengan mudahnya memberikan penjelasan tentang salah satu naluri yang paling misterius—yang menyangkut migrasi. Buku itu mengatakan, ”Tidak diragukan, prosesnya merupakan proses evolusi: burung yang berasal dari iklim hangat mungkin menyebar ke tempat lain untuk mencari makanan.”3

Sabtu, 17 Agustus 2013

Siapa Penemu Pertamanya?


Pasal 12

 

”SAYA ragu,” kata seorang biolog, ”apakah kita memang adalah penemu seperti yang kita duga; kita cuma peniru.”1 Sering kali, manusia hanya meniru apa yang sudah dilakukan tumbuhan dan binatang selama ribuan tahun. Ada begitu banyak yang kita tiru dari makhluk hidup sehingga bidang ini diberi nama tersendiri—bionika.

2 Ilmuwan lain mengatakan bahwa hampir semua bidang fundamental dalam teknologi manusia ”telah diperkenalkan dan dimanfaatkan oleh berbagai makhluk hidup . . . sebelum manusia dapat memahami dan menguasai fungsi-fungsinya”. Sungguh menarik, ia menambahkan, ”Dalam banyak hal, teknologi manusia masih ketinggalan jauh dibandingkan alam.”2

3 Sewaktu Anda merenungkan kehebatan kemampuan makhluk hidup yang berusaha ditiru oleh manusia, apakah tampaknya masuk akal untuk percaya bahwa kemampuan itu terjadi secara kebetulan saja? Dan hal itu tidak hanya terjadi satu kali, tetapi berkali-kali pada makhluk-makhluk yang tidak saling berkaitan? Bukankah ini rancangan rumit yang menurut pengalaman hanya bisa dihasilkan oleh perancang yang brilian? Yakinkah Anda bahwa faktor kebetulan semata bisa menciptakan sesuatu yang belakangan hanya dapat ditiru oleh orang-orang pintar? Pikirkan pertanyaan-pertanyaan tersebut seraya Anda memperhatikan contoh-contoh berikut:

Makhluk Hidup yang Dirancang secara Menakjubkan


Pasal 11

 

SEWAKTU para antropolog menggali tanah dan menemukan sepotong batu tajam berbentuk segitiga, mereka menyimpulkan bahwa benda tersebut pasti telah dirancang oleh seseorang sebagai ujung anak panah. Para ilmuwan sependapat bahwa benda-benda seperti itu yang dirancang untuk suatu maksud tidak mungkin ada secara kebetulan.

2 Tetapi, berkenaan dengan makhluk hidup, logika yang sama sering diabaikan. Perancang tidak dianggap perlu. Padahal, organisme bersel tunggal yang paling sederhana, atau bahkan molekul DNA-nya yang berisi kode genetik, jauh lebih kompleks daripada batu berbentuk segitiga itu. Namun, para evolusionis berkeras bahwa semua ini tidak dirancang tetapi terbentuk oleh serangkaian kebetulan.

3 Sebenarnya, Darwin sendiri mengakui perlunya semacam daya rancang dan menurutnya, itu adalah tugas seleksi alam. ”Seleksi alam,” katanya, ”setiap hari dan setiap jam mencermati perbedaan-perbedaan terkecil di seluruh dunia; menyingkirkan yang buruk, mempertahankan dan menambahkan semua yang baik.”1 Namun, pandangan tersebut kini semakin kehilangan pamornya.

Bukti dari Planet yang Unik


Pasal 10

 

PLANET bumi kita sungguh memukau—permata yang indah dan unik di ruang angkasa. Para astronaut melaporkan bahwa, dilihat dari ruang angkasa, langit biru dan awan putihnya menjadikan bumi ”objek paling memikat yang dapat mereka lihat”.1

2 Namun, bumi tidak sekadar indah. ”Bumi adalah teka-teki ilmiah terbesar di bidang kosmologi, yang sangat sulit untuk dimengerti,” tulis Lewis Thomas dalam buku Discover. Ia menambahkan, ”Baru sekarang kita mulai memahami betapa unik dan menakjubkannya bumi ini, betapa memesonakan, objek paling cantik yang beredar mengelilingi matahari, terbungkus dalam gelembung atmosfer yang biru, menghasilkan dan menghirup oksigennya sendiri, memanfaatkan nitrogen dari udara untuk tanahnya, menghasilkan sendiri cuacanya.”2

3 Fakta yang juga menarik: Dari semua planet dalam tata surya kita, hanya di bumi para ilmuwan menemukan kehidupan. Dan, alangkah mengagumkannya keanekaragaman makhluk hidup yang ada di sana—organisme mikroskopis, serangga, tumbuhan, ikan, burung, binatang, dan manusia. Lagi pula, bumi adalah gudang harta yang sangat besar yang berisi segala yang dibutuhkan untuk menunjang semua jenis kehidupan itu. Memang, seperti yang diungkapkan buku The Earth, ”Bumi adalah keajaiban alam semesta, bola yang unik.”3

Alam Semesta yang Menakjubkan


Pasal 9

 

SELAMA ribuan tahun, manusia mengagumi langit yang berbintang. Pada malam yang cerah, bintang-bintang yang indah bertaburan bak permata yang berkilauan di kegelapan langit. Bumi yang bermandikan cahaya bulan memiliki pesona tersendiri.

2 Orang yang suka memikirkan apa yang ia lihat sering bertanya-tanya, ’Ada apa di langit sana? Bagaimana bisa begitu teratur? Dapatkah kita mengetahui asal mula semuanya itu?’ Tidak diragukan, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu kita mengetahui dengan lebih akurat mengapa ada bumi beserta manusia dan makhluk-makhluk hidup lain, dan apa yang akan terjadi di masa depan.

3 Berabad-abad yang silam, alam semesta dikira hanya terdiri dari beberapa ribu bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tetapi sekarang, dengan alat-alat canggih untuk memindai langit, para ilmuwan menyadari bahwa ada jauh lebih banyak lagi. Ternyata, yang mereka amati jauh lebih menakjubkan daripada yang pernah dibayangkan. Manusia terheran-heran akan kedahsyatan ukuran dan kerumitan semuanya itu. Sebagaimana dikomentari majalah National Geographic, apa yang kini manusia ketahui tentang alam semesta telah ”membuatnya terpana”.1

Mutasi—Dasar untuk Evolusi?


Pasal 8

 

ADA kesulitan lain yang dihadapi oleh teori evolusi. Bagaimana persisnya evolusi terjadi? Mekanisme dasar apa yang diperkirakan bisa membuat satu jenis makhluk hidup berevolusi menjadi jenis lain? Menurut para evolusionis, berbagai perubahan dalam inti sel turut berperan. Dan, yang terpenting dari semuanya adalah perubahan ”kebetulan” yang dikenal sebagai mutasi. Konon, perubahan mutasi ini khususnya menyangkut gen dan kromosom dalam sel kelamin, karena mutasi dalam bagian-bagian itu dapat diwariskan kepada keturunannya.

2 ”Mutasi . . . adalah dasar evolusi,” kata The World Book Encyclopedia.1 Dengan nada serupa, paleontolog Steven Stanley menyebut mutasi sebagai ”bahan mentah” bagi evolusi.2 Dan, ahli genetika Peo Koller menyatakan bahwa mutasi ”diperlukan untuk perkembangan evolusioner”.3

3 Namun, bukan sembarang mutasi yang dibutuhkan evolusi. Robert Jastrow menunjukkan perlunya ”mutasi-mutasi menguntungkan yang terakumulasi secara perlahan”.4 Dan, Carl Sagan menambahkan, ”Mutasi—perubahan mendadak pada hereditas—menyediakan bahan mentah evolusi. Lingkungan menyeleksi beberapa mutasi yang meningkatkan kesanggupan untuk bertahan hidup, menghasilkan serangkaian transformasi yang lambat dari satu bentuk kehidupan menjadi bentuk lain, asal mula spesies baru.”5

Siapa Sebenarnya ”Manusia-Kera”?


Pasal 7

 
SELAMA bertahun-tahun telah dilaporkan adanya penemuan sisa fosil manusia yang mirip kera. Buku-buku ilmiah sarat dengan lukisan para seniman mengenai makhluk tersebut. Apakah makhluk ini bentuk peralihan antara binatang dan manusia seperti yang dinyatakan evolusi? Apakah ”manusia-kera” memang nenek moyang kita? Itulah yang dikatakan para ilmuwan pendukung evolusi. Karena itu kita sering membaca pernyataan seperti judul artikel dalam majalah ilmiah ini: ”Dari Kera Menjadi Manusia”.1

2 Memang, beberapa evolusionis merasa bahwa makhluk yang dianggap nenek moyang manusia itu tidak sepantasnya disebut ”kera”. Meskipun demikian, beberapa kolega mereka tidak sependapat.2 Stephen Jay Gould berkata, ”Manusia . . . berevolusi dari nenek moyang serupa kera.”3 Dan, George Gaylord Simpson menyatakan, ”Nenek moyang kita pasti akan disebut kera atau monyet dalam bahasa sehari-hari oleh siapa pun yang melihatnya. Karena definisi istilah kera dan monyet ditentukan oleh penggunaan umum, nenek moyang manusia adalah kera atau monyet.”4

3 Mengapa catatan fosil begitu penting dalam upaya membuktikan keberadaan nenek moyang manusia yang mirip kera? Karena dalam dunia hayati sekarang ini, tak ada yang dapat mendukung gagasan tersebut. Sebagaimana diperlihatkan di Pasal 6, ada jurang pemisah yang sangat besar antara manusia dan segala binatang yang ada sekarang, termasuk keluarga kera. Karena dunia hayati tidak menyediakan mata rantai antara manusia dan kera, catatan fosil diharapkan dapat menyediakannya.

Jurang Pemisah yang Lebar—Dapatkah Evolusi Menjembataninya?


Pasal 6

Jurang Pemisah yang Lebar—Dapatkah Evolusi Menjembataninya?

FOSIL memberikan bukti nyata mengenai berbagai bentuk kehidupan yang ada jauh sebelum manusia ada. Tetapi, fosil belum memberikan bukti seperti yang diharapkan untuk mendukung gagasan evolusi tentang bagaimana kehidupan dimulai atau bagaimana jenis-jenis baru muncul setelahnya. Mengenai tidak adanya fosil transisi yang menjembatani jurang-jurang pemisah biologis, Francis Hitching berkomentar, ”Anehnya, ada satu hal yang konsisten mengenai jurang pemisah dalam catatan fosil: fosil justru tidak ada di semua bagian yang penting.”1

2 Bagian penting yang ia sebutkan adalah jurang pemisah di antara divisi-divisi utama dalam dunia binatang. Contohnya adalah ikan yang dianggap berevolusi dari invertebrata, yakni binatang yang tidak bertulang belakang. ”Ikan tahu-tahu muncul dalam catatan fosil,” kata Hitching, ”entah dari mana: secara misterius, tiba-tiba, dan wujudnya lengkap.”2 Zoolog N. J. Berrill mengomentari penjelasannya sendiri tentang asal mula ikan, demikian, ”Sedikit banyak, uraian ini adalah fiksi ilmiah.”3

3 Teori evolusi berasumsi bahwa ikan menjadi amfibi, beberapa amfibi menjadi reptilia, dari reptilia muncullah mamalia dan burung, dan akhirnya beberapa mamalia menjadi manusia. Di pasal sebelumnya telah diperlihatkan bahwa catatan fosil tidak mendukung pendapat itu. Pasal ini akan menyoroti betapa tidak masuk akalnya asumsi tentang tahap-tahap transisi itu. Seraya Anda terus membaca, pikirkan: Mungkinkah perubahan-perubahan demikian terjadi secara spontan, tanpa pengarahan?

Apa yang Dikatakan Catatan Fosil


Pasal 5

 

FOSIL adalah sisa berbagai bentuk kehidupan zaman dahulu yang terawetkan dalam kerak bumi. Fosil bisa berupa kerangka tulang atau bagian-bagiannya seperti tulang, gigi atau cangkang. Fosil juga bisa berupa bekas-bekas kegiatan makhluk yang pernah hidup, misalnya jejak kaki. Banyak fosil tidak lagi mengandung bahan-bahan asli tetapi terbentuk dari endapan mineral yang telah menyerap ke dalamnya dan melestarikan bentuknya.

2 Mengapa fosil penting bagi evolusi? Ahli genetika G. L. Stebbins menyebutkan satu alasan utama, ”Tidak ada biolog yang pernah menyaksikan asal mula sebuah kelompok utama organisme melalui evolusi.”1 Jadi, makhluk-makhluk hidup di bumi sekarang ini tidak terlihat berevolusi menjadi makhluk lain. Malahan, semuanya sudah memiliki bentuk yang lengkap dan berbeda dari jenis lainnya. Seperti yang dinyatakan ahli genetika Theodosius Dobzhansky, ”Tidak ada bentuk-bentuk peralihan yang menghubungkan setiap makhluk hidup untuk membentuk rangkaian yang mulus dan tak terputus.”2 Dan, Charles Darwin mengakui bahwa ”perbedaan berbagai bentuk [kehidupan] spesifik dan fakta bahwa semua itu tidak dapat dipadukan oleh mata-mata rantai transisi yang tak terhitung jumlahnya, merupakan masalah yang sangat pelik”.3

3 Maka, perbedaan yang jelas pada makhluk-makhluk yang hidup sekarang tidaklah mendukung teori evolusi. Itu sebabnya catatan fosil menjadi begitu penting. Setidaknya, fosil dianggap akan memberikan bukti yang dibutuhkan teori evolusi.

Dapatkah Kehidupan Muncul secara Kebetulan?


Pasal 4

 

SEWAKTU Charles Darwin mengemukakan teori evolusi, ia mau tak mau mengakui bahwa kehidupan mungkin ”pada mulanya diembuskan oleh sang Pencipta ke dalam satu atau beberapa bentuk”.1 Tetapi, teori evolusi masa kini umumnya tidak menyebut-nyebut adanya Pencipta. Sebaliknya, teori generatio spontanea (terbentuknya kehidupan secara spontan) yang pernah ditolak, telah dimunculkan kembali dalam bentuk yang agak berbeda.

2 Suatu bentuk konsep generatio spontanea telah dipercayai sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-17 M, bahkan para ilmuwan yang disegani, seperti Francis Bacon dan William Harvey, mempercayai teori itu. Tetapi, pada abad ke-19, Louis Pasteur dan beberapa ilmuwan lain tampaknya telah meruntuhkan teori tersebut, karena eksperimen mereka membuktikan bahwa kehidupan hanya dapat berasal dari kehidupan yang sudah ada. Meskipun demikian, karena dirasa perlu, teori evolusi mengemukakan asumsi bahwa dahulu kala, entah bagaimana, kehidupan mikroskopis pasti telah muncul secara spontan dari benda mati.

Apa Kata Buku Kejadian?.....dari Bible.


Pasal 3

 

HAL-HAL yang disalahgambarkan atau disalahmengerti setidaknya patut diperiksa dengan jujur. Demikian pula halnya dengan pasal pertama Alkitab. Isinya perlu diselidiki dan dipastikan, apakah selaras dengan fakta-fakta yang ada, tidak dicocok-cocokkan dengan teori tertentu. Selain itu, perlu diingat bahwa catatan di buku Kejadian tidak ditulis untuk menunjukkan ”bagaimana” penciptaan terjadi. Sebaliknya, buku itu menceritakan peristiwa-peristiwa utama secara progresif, menjelaskan apa saja yang dijadikan, urutannya, dan jangka waktu, atau ”hari”, ketika setiap peristiwa mulai terjadi.

2 Sewaktu memeriksa catatan Kejadian, ada baiknya mengingat bahwa isinya dituturkan dari sudut pandang manusia di bumi. Maka, berbagai peristiwanya diceritakan sebagaimana terlihat oleh seorang pengamat seandainya manusia telah ada pada waktu itu. Ini dapat terlihat dari uraian tentang peristiwa pada ”hari” keempat. Matahari dan bulan dilukiskan sebagai benda penerang yang besar dibandingkan dengan bintang-bintang. Sebenarnya, banyak bintang lebih besar daripada matahari kita, dan bulan tidak ada artinya jika dibandingkan dengan bintang-bintang itu. Tetapi, tidak demikian bagi seorang pengamat di bumi. Maka, dari bumi, matahari tampak sebagai ’penerang yang lebih besar yang berkuasa atas siang’ dan bulan, ’penerang yang lebih kecil yang berkuasa atas malam’.—Kejadian 1:14-18.

3 Bagian awal buku Kejadian menunjukkan bahwa bumi bisa jadi sudah ada miliaran tahun sebelum ”hari” pertama di buku Kejadian, walaupun tidak dikatakan berapa lama. Namun, buku itu menjelaskan bagaimana keadaan bumi tepat sebelum ”hari” pertama dimulai, ”Bumi belum berbentuk dan kosong dan kegelapan ada di atas permukaan air yang dalam; dan tenaga aktif Allah bergerak ke sana kemari di atas permukaan air.”—Kejadian 1:2.

Kamis, 15 Agustus 2013

Pro dan Kontra Seputar Evolusi—Mengapa?


Pasal 2

Sewaktu edisi khusus 100 tahun The Origin of Species karya Darwin akan diterbitkan, W. R. Thompson, yang kala itu adalah direktur Lembaga Pengendalian Biologi Persemakmuran di Ottawa, Kanada, diundang untuk menulis kata pengantarnya. Ia menulis, ”Sebagaimana kita ketahui, ada perbedaan pendapat yang besar di kalangan para biolog, tidak saja mengenai penyebab evolusi, tetapi bahkan mengenai proses yang sebenarnya. Perbedaan ini timbul karena buktinya tidak memuaskan dan tidak membantu tercapainya kesimpulan yang pasti. Maka, selayaknyalah pro dan kontra seputar evolusi itu dibawa ke perhatian masyarakat non-ilmiah”a

Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya?


Pasal 1

 

KEHIDUPAN ada di mana-mana di sekitar kita. Hal itu nyata dari dengungan serangga, kicauan burung, dan gemeresik binatang kecil di sela-sela semak. Kehidupan terdapat di kutub yang dingin dan gurun yang gersang. Kehidupan ada di permukaan laut yang diterpa sinar matahari sampai di bagian-bagiannya yang paling dalam dan gelap. Tinggi di angkasa, makhluk-makhluk kecil beterbangan. Di bawah telapak kaki kita, triliunan mikroorganisme bekerja di dalam tanah, menyuburkannya untuk tanaman hijau, yang menunjang beraneka bentuk kehidupan lainnya.

2 Begitu limpah dan beragamnya kehidupan di bumi sehingga sulit untuk dibayangkan. Bagaimana asal mula semua ini? Planet kita beserta semua penghuninya—bagaimana terjadinya? Khususnya, bagaimana asal mula manusia? Apakah kita berevolusi dari binatang yang mirip kera? Atau, apakah kita diciptakan? Bagaimana persisnya sampai kita ada di sini? Dan, apa pengaruh jawabannya atas masa depan kita? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sudah ada sejak lama dan banyak orang belum juga memperoleh jawabannya.