Minggu, 26 Oktober 2014

BUDIDAYA LENGKUAS (Alpinia galanga, Linn., Willd).”




BAB I
PENDAHULUAN
  1. A.    Latar Belakang
Pemanfaatan tanaman sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit. Kemampuan meracik tumbuhan berkhasiat obat dan jamu merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat di masyarakat. Tumbuhan yang merupakan bahan baku obat tradisonal tersebut tersebar hampir di seluruh wilayahIndonesia.
Di hutan tropis Indonesia terdapat 30.000 spesies tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat, tetapi baru 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri obat tradisional. Peluang pengembangan budidaya tanaman obat masih sangat terbuka luas sejalan dengan berkembangnya industry jamu, obat herbal, fito farmaka dan kosmetik tradisional.
Tanaman obat didefenisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan. Ahli lain mengelompokkan tanaman berkhasiat obat menjadi tiga kelompok, yaitu:
  1. Tumbuhan obat tradisional merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.
  2. Tumbuhan obat modern merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
  3. Tumbuhan obat potensial merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan biokatif berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara ilmiah-medis sebagai bahan obat.
Akhir-akhir ini penggunaan tumbuhan obat di Indonesia semakin meningkat, sedangkan usaha budidaya tumbuhan obat masih sangat terbatas. Banyak pula jenis tumbuhan berpotensi obat yang tumbuh di kawasan tropis ini belum dimanfaatkan secara optimal. Lebih dari 400 etnis masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan hutan. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa mencoba untuk melakukan usaha budidaya untuk mengatasi kebutuhan akan bahan alam sebagai obat agar tidak terjadi kelangkaan.

Produksi Tanaman Obat-Obatan di Indonesia, 1997-2013





Produksi Tanaman Obat-Obatan di Indonesia, 1997-2013
  
TahunJaheLaos/ LengkuasKencurKunyitLempuyangTemulawakTemuireng
(Kg)(Kg)(Kg)(Kg) (Kg)(Kg) (Kg) 
1997 81 175 791 23 295 357 18 852 654 26 953 845 9 260 965 16 551 825 14 655 992
1998 92 967 972 24 700 844 21 282 659 23 246 690 5 189 847 11 559 397 6 981 415
1999 120 850 747 16 916 469 5 809 183 15 362 883 3 586 773 4 615 861 1 840 661
2000 115 091 775 24 511 583 9 489 723 24 813 136 4 484 811 5 674 042 2 853 005
2001 128 436 556 26 153 883 11 112 058 27 195 183 4 794 449 6 089 077 1 662 517
2002 118 496 381 27 933 936 12 848 182 23 993 017 4 530 850 7 173 513 3 040 390
2003 125 386 480 24 588 226 19 527 111 30 707 451 4 684 297 11 761 984 4 490 430
2004 104 788 634 24 298 854 22 609 057 40 467 232 6 025 358 16 666 504 6 174 186
2005 125 827 413 36 292 530 35 478 405 82 107 401 8 896 585 22 582 041 7 724 957
2006 177 137 949 44 369 523 47 081 020 112 897 776 5 773 432 21 359 086 5 607 046
2007 178 502 542 41 619 147 48 366 947 117 463 680 6 308 391 40 800 834 8 186 185
2008 154 963 886 50 092 846 38 531 160 111 258 884 7 621 045 23 740 105 8 817 235
2009 122 181 084 59 332 313 43 635 311 124 047 450 8 804 375 36 826 340 7 584 022
2010 107 734 608 58 961 844 29 638 127 107 375 347 8 520 161 26 671 149 7 140 926
2011 94 743 139 57 701 484 34 016 850 84 803 466 8 717 497 24 105 870 7 920 573
2012 114 537 658 58 186 488 42 626 207 96 979 119 7 235 998 44 085 151 6 112 765
2013 155 286 288 69 730 091 41 343 456 120 726 111 11 407 985 35 664 756 9 583 670
      
        
TahunKejibelingDringoKapulagaMengkudu/PaceSambilotoTemukunci 
(Kg)(Kg)(Kg)(Kg) (Kg) (Kg)  
1997  814 521-----
1998  821 954  996 205  938 602---
1999  404 543  207 296 1 008 377---
2000  469 834  139 940 2 490 325---
2001  678 134  114 425 1 928 771---
2002  611 489  366 253 3 538 536---
2003  710 998  495 277 3 563 118 1 910 000  231 024  654 864
2004  699 695  257 380 4 218 038 3 509 087  566 956 1 438 138
2005 1 348 438  417 566 7 179 325 9 820 799 2 150 885 2 562 532
2006 1 902 693  610 103 13 144 127 12 983 957 2 656 234 2 034 691
2007  869 599  507 667 14 526 505 14 015 795 1 298 974 2 445 674
2008 1 202 453  687 008 21 230 881 16 306 163 7 716 432 3 096 634
2009  943 721 1 074 901 25 178 901 16 267 057 4 334 768 4 701 570
2010 1 139 223  754 551 28 550 282 14 613 481 3 845 063 4 358 236
2011  949 017  611 608 47 231 297 14 411 737 3 286 262 3 951 932
2012  834 472  526 090 42 973 264 8 967 750  964 888 4 307 318
2013  963 585  634 330 54 171 417 8 432 119 2 257 368 8 829 437


sumber

Ini Susunan Lengkap 'Kabinet Kerja' Jokowi-JK

Hari ini Pkl. 18:12 WIB - http://mdn.biz.id/n/125582/ - Dibaca: 113 kali

MedanBisnis - Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumankan susunan kabinetnya di Istana Negara, Minggu (26/10) pukul 16.00 WIB. Kabinet ini diberi nama Kabinet Kerja. Pengumuman ini dilakukan pada hari keenam setelah Jokowi-JK dilantik. Dalam mengumumkan kabinet, Jokowi didampingi Wapres JK, Ibu Negara Iriana dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Jokowi juga memanggil dan memperkenalkan 34 menterinya satu per satu.
Berikut susunan kabinet selengkapnya:

Presiden RI : Joko Widodo Wakil Presiden RI : M Jusuf Kalla

1. Menteri Sekretaris Negara : Praktino 2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago

3. Menko Bidang Kemaritiman : Indroyono Soesilo 4. Menteri Perhubungan : Ignasius Jonan 5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti 6. Menteri Pariwisata : Arief Yahya 7. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said

8. Menko Bidang Polhukam : Tedjo Edy Purdijatno 9. Menteri Dalam Negeri : Tjahjo Kumolo 10. Menteri Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi 11. Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu 12. Menteri Hukum dan HAM : Yasonna H Laoly 13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara 14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi

Harga Anjlok, Petani Lengkuas Enggan Panen

Kamis, 30 Jan 2014 08:14 WIB - http://mdn.biz.id/n/76156/ - Dibaca: 1,283 kali

MedanBisnis - Medan. Rendahnya harga jual lengkuas di pasaran yang hanya Rp 1.000 per kg membuat petani lengkuas di Desa Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang enggan memanen lengkuasnya.
Harga jual lengkuas tidak sesuai dengan biaya perawatan dan biaya yang dikeluarkan petani untuk memanen memaksa petani membiarkan tanaman tersebut meskipun sudah layak panen.

Budi Ginting, petani lengkuas di Deli Tua, kepada MedanBisnis, mengatakan, dirinya enggan memanen lengkuasnya meskipun sudah layak untuk dipanen karena harga jualnya tidak sesuai dengan biaya operasional panen. "Saya biarkan sajalah, karena biaya yang sudah saya keluarkan tidak tertutupi sama harga jualnya," kata Budi.

Budi yang menanam lengkuas jenis taiwan mengatakan, penampung lengkuas hanya berani membayar Rp 1.000 per kg meskipun sebelumnya sempat Rp 2.500. Sedangkan untuk biaya panen ia harus mengeluarkan upah sebesar Rp 1.500 per kg kepada pekerja.

"Kalau biasanya saya menjual Rp 2.500 per kg itu sudah termasuk biaya panen. Tapi sekarang turun jadi Rp 1.000. Jadi buat apa saya panen," jelas Budi.

Sementara, Lina Tarigan, seorang penampung berbagai hasil pertanian di kawasan Pasar Jalan Besar Delitua mengatakan, harga lengkuas memang anjlok karena banyaknya lengkuas di pasaran meskipun sempat dihargai Rp 2.500 per kg.

Setelah Lengkuas Dipanen

Senin, 25 Juni 2012


Assalammualaikum

Wuiiih Takengon lagi panas-panasnya nih kalo siang ampe sore. Tapi ya tetap kalo di dalem rumah dingiiiin, brrr... apalagi kalo malem dan pagi harinya... *rapetin jaket...

Aku mau cerita tentang lengkuas nih. Jadi ceritanya hari sabtu kemarin ortuku panen lengkuas di kebun *akunya nggak ikut ke kebun tapinya, hehe... Ternyata proses untuk menjualnya itu rada ribet loh. Lengkuas kan punya akar yang lumayan banyak tuh, nah untuk dijual biasanya akar-akarnya harus dibuang dulu. Jadi kegiatan kami dari siang ampe menjelang magrib ya bersihin lengkuas-lengkuas itu. Pertama lengkuasnya dipotong-potong jadi bagian yang agak kecil sama mamaku biar mudah bersihin tanahnya. Terus baru dilanjutin dengan membuang akar-akarnya. Sebenarnya nggak banyak juga lengkuasnya, ada sekitar 26 kg gitu. Tapi ya berasa juga itu ngebersihinnya. Kelar ngerjain yang satu ini, siap-siap tangan kalian bakal jadi kasar-sekasarnya. Tau sendiri kan, kalo udah berhubungan dengan tanah, tangan bisa langsung seketika menjadi kasar. *catat: ini ceritanya kalo kalian nggak pake sarung tangan ya...

Lengkuas juga sebenarnya ada beberapa macem juga kan jenisnya. Ada yang warnanya rada merah juga buahnya. Nah kalo yang ini biasanya harganya lebih murah sih. Karena aromanya kurang dari yang biasa. Karena ortuku menjualnya ke tukang bumbu jadinya lengkuasnya harus dicuci juga. Eh tapi kalo musim hujan juga harus dicuci juga lengkuasnya. Soalnya kebun ortuku itu tanahnya tanah lempung, kebayang dong gimana banyaknya tanah yang lengket di buah-buahnya itu. 

Cetak Rupiah dari Budidaya Lengkuas

Cetak Rupiah dari Budidaya Lengkuas

16 Dec 2013 Hits : 13,653




Budidaya tanaman lengkuas terbilang mudah. Maklum, tanaman ini bisa tumbuh di mana saja, baik daerah dataran tinggi mapun dataran rendah. Tertarik mencobanya?
Siapa yang tidak kenal lengkuas atau laos? Tanaman berimpang ini gampang ditemukan di berbagai daerah. Rimpang lengkuas berserat cukup kuat dengan kulit mengkilap, beraroma khas, dan terasa pedas atau getir jika sudah tua dan tidak enak untuk dimakan.
Namun, rimpang lengkuas menyimpan sejumlah senyawa penting, seperti atsiri, kadien, resin, dan amilum. Selain untuk bumbu, rimpang tanaman bernama latin Alpinia galanga  ini kerap dimanfaatkan untuk pengobatan, seperti mencegah tumor, meredakan radang, diare, bronkitis, hingga menambah nafsu makan.
Salah satu pembudidayanya adalah Siti Raudah. Ia tinggal di Hatungun, Kalimantan Selatan. Ia sudah menanam lengkuas sejak tahun 2010. Ia membudidayakan jenis lengkuas merah di lahan seluas 1 hektare (ha).

Senin, 06 Oktober 2014

Mahluk kekal Abadi di dunia





Posted by Aneh Unik
Kerajaan hewan yang telah berjuta juta tahun belajar untuk bertahan dan beradaptasi hingga dapat hidup lebih lama telah bisa kita ketahui. Sahabat anehdidunia.com kali ini postingan kita berbicara tentang hewan yang susah mati atau bisa dikatakan binatang yang tidak bisa mati atau immortal yang tidak hanya kita bisa temukan di film.

Tardigrades


Tardigrades juga dikenal sebagai beruang air (water bear), adalah sebuah filum dari hewan yang belum banyak dipelajari. Pertama kali ditemukan 230 tahun yang lalu, setidaknya ada 700 spesies yang berbeda yang hidup di darat, di air tawar dan di laut. Tardigrades merupakan kelompok hewan yang sukses dalam mengembangkan keberadaannya setelah sekitar 600 juta tahun evolusi.